Penurunan Sifat Hemofilia
Tubuh manusia normal mempunyai sistem pertahanan yang baik sehingga memungkinkan untuk mengatasi masalah infeksi atau luka yang terjadi pada tubuh. Misalnya pada saat terjadi luka pada bagian tubuh. Pada kondisi normal, seorang yang mengalami luka akan pulih sendiri dalam kurun waktu tertentu. Bagian tubuh yang mengalami luka akan segera tertutup karena adanya kemampuan darah dalam membentuk benang – benang fibrin yang menutup luka.
Namun, mekanisme pembekuan darah tersebut tidak dimiliki oleh semua orang. Beberapa orang tidak memiliki mekanisme pembekuan darah yang baik sehingga luka tidak dapat tertutup secara baik. Penyakit ini disebut hemofilia, sebuah kelainan yang terjadi pada susunan genetik seseorang. Hemofilia termasuk penyakit keturunan dari orangtua pembawa gen sifat hemofilia. Penurunan sifat hemofilia ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X dari ibu.
Hemofilia
Hemofilia adalah nama dari sebuah penyakit yang ditandai dengan darah yang sukar membeku saat ada bagian tubuh mengalami luka. Seorang yang terlahir dengan hemofilia memiliki kekurangan faktor pembekuan darah. Oleh karena itu hemofilia tidak dapat dihindari. Seorang yang memiliki sifat hemofilia perlu kewaspadaan lebih dalam menjaga kondisi tubuh agar tidak terluka.
Gejala yang dialami penderita hemofilia ada beberapa macam seperti pendarahan yang sulit berhenti, kulit mudah memar, kesemutan, serta nyeri ringan pada lutut, siku, dan pergelangan kaki. Beberapa pendertita hemofilia tingkat berat dapat mengalami pendarahan secara spontan tanpa ada luka sebelumnya.
Berdasarkan tingkat keparahannya, hemofilia dapat dibagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang, dan berat.
Penderita hemofilia lebih sering didapati pada laki – laki. Kondisi ini dikarenakan...
Sumber : https://idschool.net/sma/penurunan-sifat-hemofilia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar